Artikel tentang: Reksa Dana

Bagaimana cara kerja reksa dana?

Manajer Investasi menghimpun dana dari investor (masyarakat)
Saat investor membeli reksa dana, mereka akan menerima Unit Penyertaan (UP) yang dihitung berdasar jumlah yang dibeli dan nilai NAB per unit terkini. Dengan memiliki UP, investor memiliki bagian proporsional dari aset Reksa Dana dan tiap pemilik unit berpartisipasi secara proporsional dalam keuntungan maupun kerugiannya.
Perusahaan manajer investasi seperti Danareksa Investment Management (DIM) ditunjuk sebagai pengelola dana, DIM terdiri dari para profesional yang mengerti bagaimana pasar modal bekerja dan akan memastikan dana kita berkembang sesuai dengan berbagai kebutuhan investasi.
Kemudian ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi aktivitas DIM guna memastikan seluruh dana kita terlindungi.
Perusahaan Manajer Investasi seperti DIM menempatkan dana kita dalam bentuk saham, obligasi, pasar uang atau gabungan dari kesemuanya.
Tidak dapat dipungkiri, faktanya nilai saham dan obligasi selalu naik turun. Untuk mengurangi risiko investasi di pasar saham, DIM melakukan hal yang pintar. Pada investasi saham, mereka investasikan tidak hanya satu melainkan di beberapa industri sekaligus (FMCG, Baja, Farmasi, IT, dll) hal tersebut memastikan jika performa salah satu industri sedang tidak baik, maka performa industri lain yang lebih baik akan berlaku sebagai penyeimbang. Begitu juga dengan obligasi, mereka menyebarnya untuk mengurangi risiko investasi.
Reksa dana juga memiliki produk dengan perpaduan antara obligasi dan saham dari beberapa industri, reksa dana memanfaatkan tingginya pertumbuhan investasi saham yang dan stabilitas obligasi. Hal inilah yang membuat investasi di reksa dana lebih aman dan menguntungkan ketimbang berinvestasi secara langsung baik di saham maupun obligasi.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan berinvestasi di reksa dana Kita akan memiliki sesuatu yang disebut UP yang merepresentasikan uang kita di reksa dana dan sangat mudah dicairkan dalam bentuk uang. Nilai sebuah UP biasa disebutkan dalam NAV (Net Asset Value) atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang mewakili nilai 1 UP reksa dana kita setelah dikurangi biaya operasional. Artinya kapanpun kita ingin mengetahui nilai pasar investasi kita, yang perlu dilakukan hanyalah mengalikan NAB dengan jumlah UP yang kita miliki.
Anda dapat mulai berinvestasi dengan Reksa Dana secara sekaligus (Lump sum), sedikit demi sedikit, atau secara berkala atau reguler (Investasiku Masa Depanku).
Lalu bagaimana kita mengetahui perkembangan investasi kita? setiap produk reksa dana memiliki tolok ukur performa, kita dapat melakukan perbandingan untuk menilai kinerja investasi Reksa Dana kita.
Tugas manajer investasi sebagai pengelola reksa dana adalah menganalisa pasar dan melakukan benchmark. Disinilah fungsi DIM sebagai pengelola reksa dana, agar investor dapat terus beraktifitas dan mengerjakan hal lain sementara portofolio investasi mereka di kelola secara profesional.
Kapan pun memutuskan untuk mencairkan investasi reksa dana, UP reksa dana kita dapat dijual dengan mudah sesuai nilai akumulasi UP dengan NAB saat itu.

Diperbarui pada: 05/11/2021

Apakah artikel ini berguna?

Bagikan umpan balik Anda

Membatalkan

Terima kasih!